Budaya  

Harga Cabai Semakin Pedas, Pedagang Terus Mengenas

GunungkidulPost.com – WONOSARI – Harga komoditas cabai dipasaran terpantau naik. Hal itu seperti yang terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul.

Harga cabai rawit merah yang bisanya dibandrol dengan harga Rp 78 ribu kini naik menjadi Rp 100 -120 ribu.

“Lonjakan paling signifikan terjadi pada cabai rawit yang menembus hingga Rp 120 ribu per kilogram,” kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih.

Yuni pun memberikan data pantauan rata-rata harga bahan pokok sepekan terakhir.

Menurut data tersebut, harga berbagai varian cabai cenderung fluktuatif namun menunjukkan peningkatan.

Khususnya pada cabai rawit merah, di mana harga rata-ratanya menyentuh kisaran Rp 100 ribu di 23 Februari lalu. Adapun harga terendah tercatat di kisaran Rp 78 ribu.

“Akhir Februari, harga rata-rata cabai rawit merah di Gunungkidul kisarannya Rp 89 ribu,” papar Yuni.

Ia juga mengungkapkan stok cabai di sejumlah pasar mengalami kekosongan. Banyak para pedagang yang hanya menyetok persediaan lebih sedikit dari biasanya.

Menurut Yuni, dibutuhkan modal yang besar jika membeli persediaan banyak.

Sedangkan harga saat ini tengah tinggi, ditambah daya beli masyarakat sedang turun karena pandemi COVID-19.

“Meski begitu tetap ada yang mencari (cabai), terutama di Gunungkidul,” tuturnya.

Pilihan mengurangi stok juga dilakukan oleh Susanti (48), pedagang sayur di Pasar Argosari Wonosari. Adapun ia biasanya mengambil persediaan cabai dari Sleman.

Ia biasanya menyetok cabai hingga 5 kilogram dan bisa habis dalam sehari. Namun karena pembelian sedang turun, persediaan pun ia kurangi saat ini.

“Minat pembeli baru sepi. Sejak pandemi, saya stok 5 kilo sehari tidak bisa habis terjual,” pungkasnya. (Tnt)