Profil  

Begini Kondisi Amelia Sari Seorang Gadis Lumpuh Tinggal Dirumah Reot

Amelia Sari Saat Digendong Neneknya. (Foto: Ist)
Amelia Sari Saat Digendong Neneknya. (Foto: Ist)

Gunungkidulpost.com – TEPUS – Akibat mengidap penyakit Polio, seorang gadis bernama Amelia Sari warga Singkil RT05/RW12 Kelurahan Tepus, Kapanewon Tepus, Gunungkidul mengalami kelumpuhan total.

Kondisi gadis tersebut pun sangat memprihatinkan. Pasalnya selain tinggal disebuah rumah yang sangat sederhana dan hampir ambruk, ia hanya hidup bersama dengan neneknya lantaran kedua orang tuannya tega meninggalkan mereka selama 12 tahun tanpa pulang.

Meski harus bersusah payah merawat sang cucu yang lumpuh, namun nenek itu mengaku ikhlas merawat sang cucu dengan penuh kasih sayang.

Sutini (nenek korban) menceritakan, bahwa Amelia Sari tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Ia pun hanya bisa mengerang (bersuara) sebagai bentuk komunikasi.

Selain lumpuh akibat Polio, Amelia Sari juga menderita gizi buruk dan stunting akibat ditinggal oleh kedua orang tuannya tanpa ada kabar kembali.

“Ya mau gimana lagi, saya yang harus merawat Amelian sejak berumur 7 bulan,” katanya.

Menurutnya, kala itu kedua orang tua Amelia yakni Sutarno dan Yeni Kurniawati datang dan menitipkannya sejak Amelia Sari berumur 7 bulan. Namun hingga saat ini tak kunjung pulang untuk menjenguk anaknya. Bahkan pihak keluarga pun telah bersusah payah mencari keberadaan kedua orang tua Amelia Sari namun tak berbuah hasil.

“Saat itu saya hanya dipesani untuk merawat Amelian ini dan akan mencari uang ketempat lain,” jelasnya.

Sutini pun hingga saat ini hanya bisa pasrah dengan keadaan seadanya. Dan berharap cucunya yang bernama Amelia Sari ini ada mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah.

Kondisi mereka pun sangat sederhana dengan menempati rumah berukuran 8×12 meter rumah tersebut sangat memprihatinkan.

“Kalau suami saya (Kakek Amel) hanya bekerja diladang orang dan pendapatannya tidak tentu. Ya inilah kondisi kami sekeluarga namun kami jalani dengan syukur dan ikhlas,” imbuhnya.

“Dulu cucu saya ini mendapatkan BPJS tapi lupa menaruh akhirnya hilang. Kami berharap, kepada pemerintah supaya cucu saya ini dapat tertangani,” pintanya. (Kis)