Berawal Dari Dunia Pendidikan, Akhirnya Jabat Lurah

Sunarto, M.Pd Bersama Rustini Istrinya Saat Berada Dirumahnya, Rejosari, Kapanewon Semin, Gunungkidul. (Foto: red)

GunungkidulPost.com – SEMIN – Nama Sunarto, M.Pd (61) sudah tidak asing di kalangan dunia pendidikan Kabupaten Gunungkidul. Empat periode menjabat Kepala SMK di Gunungkidul menjadi bukti bahwa kinerjanya di bidang ini cukup jempolan. Dari guru kemudian menjabat Kepala SMKN Kelautan Tanjungsari, SMKN 3 Wonosari, SMKN Nglipar dan berakhir kembali menjadi guru di SMKN 2 Wonosari hingga akhir masa jabatan.

Alhasil sejak pensiun beberapa bulan lalu, Sunarto didaulat warga Kalurahan Rejosari, Kapanewon Semin untuk mencalonkan diri sebagai Lurah Rejosari menggantikan Paliyo, S.Pd yang tersandung masalah dan akhirnya mengundurkan diri.

Ditemui di kediamannya Padukuhan Bedil Kulon, Rejosari, Semin, Sunarto yang didampingi Rustini istrinya, mengungkapkan bahwa di Kalurahan Rejosari terpaksa dilakukan pemilihan lurah antar waktu lantaran pejabat sebelumnya mengundurkan diri.

“Dari hasil pemilihan yang diikuti 3 calon itu saya meraih 28 suara, Paliyo 14 suara dan Hariyanto 8 suara. Saat ini tinggal menunggu pelantikan saja,” terang mantan Ketua BPKal Rejosari ini.

Sebagai mantan pendidik, Sunarto mengaku akan intensif meneruskan pengabdian dengan membangun Kalurahan Rejosari. Beberapa program yang sudah disiapkan antara lain meneruskan pembangunan jalan tembus antar kabupaten yang belum terealisir hingga saat ini.

“Jalan lingkar utara yang tembus Sukoharjo itu harus segera diteruskan, sebab selama ini untuk kesana warga harus memutar lewat wilayah Wonogiri. Maka tugas saya untuk meneruskan program ini agar roda perekonomian warga semakin baik,” terang bapak 3 anak dan 1 cucu ini.

Sebagai pensiunan sekaligus pengusaha, Sunarto juga bertekad untuk mengentaskan generasi muda Rejosari kearah yang lebih maju. Pengalaman selama menjabat kepala sekolah akan diaplikasikan untuk mencetak tenaga kerja terdidik terampil dari Rejosari.

“Banyak segmen ketrampilan yang bisa diambil seperti otomotif, tata busana dan lainnya. Itu bisa menjadi bekal hidup layak. Kalaupun harus merantau, maka anak-anak Rejosari sudah harus dilengkapi dengan ketrampilan memadai hingga siap terjun ke dunia kerja,” pungkasnya. (Red)