BPD DIY Launching Program Pembayaran Retribusi Elektronik

GunungkidulPost.com – TANJUNGSARI – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berupaya terus untuk meningkatkan layanan yang prima dan lebih cepat. Salah satunya dengan meluncurkan Program Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga dikompleks TPR Baron, Selasa (20/4/2021) siang.

Hal itu berkat kerjasama antara Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul dengan PT. Bank BPD DIY. Nantinya program ini akan menerapkan pembayaran secara elektronik melalui layanan QRIS.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti, mengatakan kerjasama ini sebagai bagian langkah yang di ambil pemerintah untuk memberikan peningkatan layanan yang lebih cepat, akurat dana kutanbel terlebih di masa pandemi dengan mengaplikasikan pembayaran elektronik (ETP). Penggunaan aplikasi ini diberlakukan di semua destinasi yang beritribusi secara bertahap.

“Saat ini destinasi wisata yang belum beretribusi pun juga sudah ada layanan pembayaran dengan Qris,” terang Asti.

Direktur BPD DIY, Santosa Rohmad menuturkan, penggunaan Qris dapat memberikan solusi terkait transaksi keuangan. Menurut dia, kelebihan Qris diantaranya mudah dan diaplikasikan kanal pembayarana apapun serta di manapun.

“Sehinga tidak perlu membawa uang tunai, keuntungan lainya dengan tidak ada biaya, pola transaksi yang langsung terbayar pada saat itu juga,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut BPD DIY juga Menyerahkan tabungan pelajar kepada 400 pelajar di Gunungkidul, penyaluran KUR dan kredit PD dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di DIY dalam masa pandemi. Penyaluran kredit murah dengan bunga 3 % perahun tersebut dapat di gunakan kelompok pedagang di Gunungkidul.

“Semoga pedagang dapat segera mengakses, untuk meningkatkan dan mengembangkan usahanya,” paparnya.

Sementara itu, Bupati H.Sunaryanta dalam sambutanya sangat mendukung program digitalisasi. Dia berharap dengan aplikasi tersebut dapat meningkatkan pengelolaan manajemen yang diimbangi dengan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Jangan sampai kendala kendala kecil menghambat penerapan digitalisasi, sehingga kami harap akan memiliki dampak yang lebih baik,” ujarnya. (Red)