BPD DIY Luncurkan Program Kredit PEDE

Foto: GKPost
Foto: GKPost

Gunungkidulpost.com – WONOSARI – Dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat serta pelayanan terhadap nasabah, Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY meluncurkan program Kredit Pemberdayaan Ekonomi Daerah (PEDE), Selasa (25/08/2020) pagi.

Peluncuran dilakukan di PT Widodo Makmur Unggas (WMU), Kapanewon Semanu, Gunungkidul.

Direktur Utama (Dirut) BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan, Kredit PEDE merupakan bentuk bantuan modal usaha yang ditujukan pada kelompok usaha produktif. Kredit PEDE ini bisa didapatkan dengan plafon maksimal Rp 2,5 juta dalam jangka waktu maksimal setahun. Agunan pokok yang digunakan adalah usaha yang dibiayai suku bunga 3 persen efektif per tahun.

“Kredit ini disalurkan ke perseorangan dan tergabung dalam kelompok usaha,” jelas Santoso.

Sektor yang masuk dalam layanan ini adalah pertanian, perikanan, industri pengolahan, perdagangan, penyedia akomodasi, makanan dan minuman.

BPD DIY pun menggandeng PT. WMU yang merupakan perusahaan makanan olahan dalam program Kredit PEDE. Pada tahap pertama ini, Santoso menargetkan ada 5 ribu debitur Kredit PEDE di seluruh DIY.

“Jadi masyarakat pra sejahtera bisa dimudahkan untuk mengembangkan usahanya, lewat program ini,” ujarnya.

Peluncuran Kredit PEDE dilakukan bersamaan dengan peresmian Industri Peternakan Ayam Terpadu milik PT WMU. Industri ini persisnya berada di Pedukuhan Kuwangen Kidul, Pacarejo, Semanu.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Badingah mengaku program Kredit PEDE BPD DIY dan peresmian industri milik PT WMU bisa memberikan kontribusi nyata bagi warga sekitarnya.

Ia pun meminta pada PT. WMU agar tetap mengembangkan usahanya di dalam wilayah Gunungkidul.

“Kami terus mendorong usaha ekonomi masyarakat dan pemerintah akan membantu proses perijinan usaha menjadi cepat dan mudah,” paparnya.

Anggota Dewan Komisaris Bank BPD DIY, Bambang Wisnu Handoyo menuturkan, Pihaknya akan terus mendorong usaha masyarakat yang bergerak dalam bidang UMKM, ekonomi, peternakan, dan usaha lainnya agar terjadi peningkatan produktivitas.

“Selain mempermudah layanan kredit usaha, kami juga terus mendorong program usaha masyarakat seperti contohnya pemberdayaan, palatihan, dll,” imbuh Bambang. (Des)