
Gunungkidulpost.com – WONOSARI – Alokasi anggaran pemadaman milik UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul yang hampir habis. Hal itu lantaran, jumlah kebakaran di Gunungkidul mengalami kelonjakan secara signifikan di tahun ini.
Berdasarkan data yang ada, sepanjang 2023 sudah ada 75 kebakaran lahan. Luas kebakaran mencapai 70 hektare yang tersebar di 11 kapanewon meliputi Wonosari, Semin, Purwosari, Rongkop, Karangmojo, Playen, Ngawen, Paliyan, Semanu, Nglipar hingga Ponjong.
“Hingga akhir Oktober sudah ada 120 peristiwa kebakaran yang tersebar di 18 kapanewon. Jumlah ini naik signifikan dibandingkan kejadian di 2022 sebanyak 50 kasus, kenaikannya sangat banyak dan didominasi kebakaran lahan,” kata Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Handoko, Kamis (9/11/2023).
Menurut dia, kejadian kebakaran yang melonjak berdampak terhadap alokasi anggaran yang dimiliki. Meski tidak menyebut nominal, Handoko mengakui dana tersisa hanya untuk membeli 30 tangki air.
“Memang mau habis anggaran. Sebab, tahun ini yang harus dipadamkan sangat banyak,” ungkapnya.
Untuk memastikan upaya pemadaman tetap berjalan, sudah mengambil langkah meminta tambahan anggaran. Selain itu, juga ada proses pergeseran mata anggaran prioritas untuk menambah pagu yang dimiliki.
Kepala Tata Usaha, UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Ngadiyono mengatakan, kebakaran meningkat pesat saat musim kemarau. Di sisi lain, upaya pemadaman juga lebih sulit karena embusan angin dan stok air yang makin menipis karena debit sumber berkurang.
“Kami mengimbau kepada Masyarakat untuk terus berhati-hati akan potensi kebakaran,” katanya.
Upaya antisipasi bisa dilakukan dengan rutin mengencek instalasi listrik di rumah, memakai peralatan berstandar nasional Indonesia (SNI). Selain itu, saat meninggalkan rumah harus memastikan peralatan yang berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran tidak menyala.
“Kebakaran juga disebabkan adanya unsur kelalaian manusia. Missal membakar sampah terus ditinggal sehingga bisa menyebabkan kebakaran yang lebih besar. Jadi, harus berhati-hati pada saat beraktivitas,” jelasnya. (G1)