Dichat Wali Kelas dengan Kalimat Tidak Senonoh, Ketua DPRD Gunungkidul Meradang

GunungkidulPost.com – WONOSARI – “Digugu lan ditiru” itulah ungkapan yang umum untuk merepresentasikan seorang guru atau pendidik. Perilakunya merupakan teladan bagi peserta didiknya. Dengan harapan kelak, peserta didik punya budi pekerti yang baik sebagai pegangan hidup.

Namun, ungkapan tersebut tercoreng dengan ulah seorang pendidik yang melakukan perbuatan tak senonoh terhadap wali murid. Seorang guru berinisial T yang tak lain merupakan wali kelas di salah satu SMA Negeri di Gunungkidul melakukan perbuatan tak patut dan merusak citra profesi guru.

Salah seorang wali murid yang sekaligus menjabat sebagai Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, SE., mengaku mendapat perlakuan dari wali kelas yang benar-benar membuatnya heran. Ia mengungkapkan kekecewaan saat bercerita mengenai peristiwa yang telah dialaminya.

Awalnya, komunikasi via Chat WA terjalin antara waki kelas, T dan Endah Subekti Kuntariningsih. Endah mengawali komunikasi dengan konteks kondisi pembelajaran secara daring serta khususnya perihal tugas bagi anaknya yang menjadi salah satu murid dari T. Tak diduga respon T terhadap Endah sangat mengherankan.

“Saya tanya baik-baik soal tugas milik anak saya termasuk kondisi umum mengenai pembelajaran secara daring. Oleh wali kelas dijawab dengan jawaban tak pantas yang terkesan ‘genit’ sehingga sebagai kaum perempuan saya tersinggung dengan isi chat itu,” ungkap Endah, Rabu (19/5/2021).

Pentolan Partai besutan Megawati itu menilai, sangat tidak sopan seorang wali kelas saat dimintai keterangan perihal kegiatan belajar-mengajar dengan bahasa yang baik kemudian dijawab dengan kalimat yang tidak ada korelasinya dengan materi.

Beberapa contoh Endah sebutkan, wali kelas itu menyarankan melihat photo yang ada di profil WA. Padahal, Endah tidak menanyakan foto. Ia pun mengabaikan WA tersebut.

Tak cukup sampai di situ, wali kelas juga lancang meminta foto Endah dengan tujuan tak jelas. Saat Endah bertanya mengenai maksud dan tujuan permintaan foto itu, si wali kelas memberi jawaban yang membuat prihatin. Melalui chat WA, wali kelas mengaku agar dapat ‘membayangkan’ wajah Endah.

Sebagai wali murid, Endah sempat kembali menegaskan bahwa ada yang salah dengan WA si wali kelas. Endah berseloroh, “maaf pak wali kelas, jangan-jangan bapak salah minum obat?”. Namun, dengan enteng si wali menjawab, “mboten (tidak)”.

“Saya tegaskan kepada pak wali kelas, materi WA yang sedang kita bahas soal tugas sekolah. Pak guru itu malah ngelantur lagi, selain minta dikirim foto, dia juga mengirimkan GPS rumahnya segala,” tutur Endah kesal.

Politisi PDIP ini menegaskan, sebagai upaya untuk mencegah tindakan tak terpuji, ia pun menghimbau kepada seluruh wali murid untuk segera memonitor komunikasi anak-anaknya dengan oknum guru tersebut. Hal tersebut guna menekan risiko terjadinya tindakan asusila di institusi pendidikan.

“Mengingat banyak sekali pelecehan seksual di sekolah. Kejadian seperti ini berisiko berujung petaka. Maka kami menghimbau kepada semua wali murid untuk tetap mewaspadainya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah salah satu SMA negeri di Gunungkidul, Sumardi saat dikonfirmasi mengaku dirinya sedang mengkonfirmasi perihal kejadian tersebut kepada yang bersangkutan. Sehingga belum bisa memberikan statement yang sejelas-jelasnya.

“Mohon maaf saat ini kami belum bisa berbicara banyak. Tapi yang jelas kalau memang nanti ada hal yg tidak pas dengan guru yang bersangkutan tentu kami akan lakukan pembinaan secara interen,” ungkapnya singkat. (Byu)