Dinas Klaim Tarif Harga Di Obyek Wisata Tidak ‘Nutuk’

GunungkidulPost.com – WONOSARI – Harga mahal “Nuthuk” yang ramai diperbincangkan dipublik menjadi sorotan utama.

(Foto: Gunungkidulpost)

Peristiwa ini kerap ditemukan di Kawasan wisata di DIY.

Kendati demikian, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul mengklaim jarang terjadi di Bumi Handayani.

Hal itu seperti yang diungkapkan oleh, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Herry Sukmono mengatakan, Fenomena harga mahal atau yang dikenal dengan istilah “nuthuk” kini sedang ramai dibicarakan publik namun fenomena serupa sangat jarang terjadi di Kabupaten Gunungkidul.

“Seingat saya belum ada keluhan untuk harga menu makanan,” kata dia, Selasa (01/05/2021).

Adapun keluhan yang pernah didapat Dispar adalah terkait harga gazebo atau pondok berteduh yang terpasang di kawasan pantai. Namun ia mengatakan peristiwa itu terjadi 4 tahun lalu di Pantai Drini.

Namun Harry mengakui sempat ada keluhan terkait retribusi di Pantai Gesing, Kapanewon Panggang. Saat itu, wisatawan yang melapor mengaku membayar untuk 5-7 orang, namun hanya mendapat 3 tiket.

“Itu terjadinya saat libur Lebaran lalu, dan dipublikasikan secara luas juga lewat media sosial,” ujarnya.

Harry mengatakan pihaknya langsung mengambil tindakan terkait hal tersebut. Antara lain meminta klarifikasi langsung dari pihak terkait retribusi tersebut.

Ia pun mengimbau agar para wisatawan aktif melapor ke Dispar Gunungkidul bilamana mengalami pengalaman kurang menyenangkan saat berkunjung. Seperti masalah harga hingga retribusi.

Selain gazebo, tren lain yang tengah berkembang di kawasan pantai selatan adalah penyewaan payung. Wisatawan pun bisa memanfaatkan fasilitas tersebut dengan tarif tertentu.

“Kami terbuka terhadap keluhan, bisa disampaikan lewat medsos, situs resmi, e-lapor, bahkan telepon,” imbuh Harry. (Tnt)