Budaya  

Ditangan Mugiyono, Limbah Kayu Disulap Jadi Miniatur

GunungkidulPost.com – WONOSARI –
Dampak Pandemi memang meruntuhkan perekonomian masyarakat luas di Indonesia. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat Mugiyono (54), warga Dusun Wukirsari, Kelurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul untuk tetap bertahan hidup demin mencukupi kebutuhan keluarganya.

Awal mula Mugiyono yang berprofesi sebagai kernet sejak 1986 hingga sopir truk antar kota antar propinsi sejak tahun 2000an, kini harus berhenti akibat Pendemi Covid-19.

Akhirnya ia memutuskan untuk tetap tinggal dirumah sesuai dengan anjuran Pemerintah, kala itu. Dari sinilah Mugiyono memiliki ide untuk menghasilkan karya menjadi sesuatu barang berharga dan bermanfaat.

Ia mencoba membuat miniatur berupa mobil, truk, dan bus yang dibandrol dengan harga ratusan ribu rupiah.

Dia menceritakan, awalnya tidak memiliki keahlian khusus dalam membuat miniatur berbagai jenis mobil/truk namun dirinya belajar membuat miniatur kendaraan roda empat maupun enam dari otodidak/belajar sendiri. Selanjutnya, secara mandiri dia memperdalam pengetahuan dari melihat video tutorial.

Dikatakannya, selain dasar utama memakai kayu triplek dalam pembuatan miniatur juga dibutuhkan bahan lain seperti spon ati untuk membuat roda. Kemudian, alat pendukung mulai cutter, gunting, penggaris, lem, lampu, kabel, dan besi dan gerinda.

“Sejak awal Pandemi tahun lalu saya sudah tidak menyopir lagi. Dan memutuskan untuk membuat hasil karya miniatur. Sampai sekarang saya telah memproduksi puluhan unit miniatur kendaraan roda empat maupun enam. Saya pasarkan melalui media sosial maupun dari teman-teman. Saya jual antara Rp 300.000 – Rp 500.000 per unit,” ujarnya saat ditemui GunungkidulPost.com, Jumat (5/3/2021).

Mugiyono menjelaskan, kebanyakan pembeli miniatur buatannya adalah warga lokal Gunungkidul maupun temannya. Lebih lanjut, ia berharap miniatur yang dibuatnya akan laku dan diterima dipasar nasional.

“Belum ada keluhan dari pembeli kalau hasil karya saya ini kurang memuaskan. Padahal kritik masukan dan saran sangat penting untuk saya gunakan memperbaharui proses pengerjaan. Ya semoga harapan saya miniatur ini akan layak lebih diterima masyarakat luas terutama dipasar nasional. Saat ini sudah puluhan miniatur yang terjual di lingkup lokal Gunungkidul,” katanya. (Byu)