Ditangan Pria Ini, Iratan Bambu Jadi Miniatur Kapal Pesiar Dengan Harga Jutaan Rupiah

Gunungkidulpost.com – Ponjong – Bambu yang biasanya dinilai banyak orang tidak bernilai apapun, namun berkat keterampilan Pradana (28) itu bisa bernilai jutaan rupiah karena dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat miniatur kapal pesiar.

Di tangan warga Tanggulangin, Kelurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul ini, irisan bambu bisa dijadikan bahan membuat miniatur kapal pesiar yang bentuknya sangat mirip dengan bentuk aslinya.

Awalnya, untuk membuat miniatur, Pradana memulainya dengan cara melihat miniatur ditempat temannya yang merupakan seorang pelayar diluar negeri.

“Awal mula main ditempat temap yang berprofesi sebagai pelayar. Saya lihat dan saya berfikir kalau miniatur dibuat dari bahan bambu akan lebih menarik,” katanya saat dtemui Gunungkidulpost dirumahnya, Selasa (22/9/2020).

Pradana menjelaskan, saat membuat miniatur kapal pesiar, ia memulainya mulai dari badan kapal dengan cara merangkai iratan bambu yang sudah dibuat tipis dan dikombinasikan dengan kayu dan triplek.

“Tentu tidak sekali dua kali jadi. Saya dulu awalnya mencoba sapai lebih dari empat kali baru bisa terbentuk kapal yang layak jual dipasaran. Pembuatannya cukup sulit karena dibutuhkan kesabaran dan ketelitian,” ujarnya.

Namun berkat keterampilannya, hal tersebut tidak menjadi hambatan. Mulai tahun 2016 dirinya menekuni rangkaian miniatur ini.

“Yang pertama laku adalah miniatur jenis ‘Oasise Off The sea’ yang dibeli oleh seseorang dari Jawa Tengah. Kala itu dibeli Rp 3,5 jt untuk ukuran 150cm,” jelasnya.

Pradana mengaku, sudah empat tahun menekuni kerajinan miniatur dari bambu.

Berawal dari kesenangannya membuat minatur tersebut hingga akhirnya bisa menjadi bisnis yang cukup menjanjikan.

“Paling banyak pesanan dari luar daerah bahkan para pelayar yang bekerja diluar negeri. Alhamdulillah kalau dijadikan bisnis banyak pemesanan,” ungkapnya.

Pradana mengatakan, miniatur kapal pesiar yang ia buat, mimiliki ukuran kurang lebih 1-1,5 meter dengan ketinggan 20-50 sentimeter dan harganya Rp 5 – 12 juta.

“Ada juga ukurannya yang lebih kecil, harganya mulai Rp 3 juta ada pula yang lainnya dengan kisaran Rp 5 juta,” ujarnya.

Hingga saat ini, Pradana masih menyelesaikan dua pesanan lagi untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

“Saat ini yang saya kerjakan pesanan dari Gorontalo dan Bali. Dimungkinkan satu bulan kelar,” tutupnya. (Yup)