DPRD Lakukan Sidak Vaksin Di Kantor Dinkes

GunungkidulPost.com – WONOSARI – Pasca adanya informasi mengenai penimbunan vaksin oleh oknum Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, jajaran DPRD langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) disebuah Gudang yang berada di kompleks Dinkes, pada Rabu (23/06/2021).

Rombongan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti sampai lokasi sidak pukul 10.40 WIB.

Satu di antara hal yang ingin dikonfirmasi jajaran dewan adalah terkait masa berlaku dari vaksin Covid-19 AstraZeneca yang akan habis pada akhir bulan ini.

Endah menjelaskan sidak dilakukan untuk memastikan kondisi serta persediaan vaksin Covid-19 yang tersedia di Cold Room (ruang pendingin) di gudang Dinkes Gunungkidul.

“Kami pastikan persediaan hingga kondisi vaksin sudah terkonfirmasi. Kami kawatir jika vaksin ini tidak segera diberikan akan kadaluarsa,” ujarnya usai sidak.

Berdasarkan data dari Dinkes, terdapat sekitar 3.150 dosis vaksin AstraZeneca, meski masa berlakunya habis akhir bulan ini, dipastikan persediaan vaksin AstraZeneca yang ada tetap habis digunakan sebelum kadaluarsa.

Sebab saat ini ribuan dosis sudah terdistribusi.
Pihaknya pun sudah memberikan rekomendasi agar vaksin yang tersedia segera didistribusikan, lantaran masa berlakunya akan berakhir pada bulan Juni ini.

“Menurut informasi yang kami dapat, masa berlakunya sendiri sudah ditentukan seperti itu. Pokoknya kita terus dorong supaya vaksinasi segera usai,” tandas Endah.

Sementara itu, Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan ribuan vaksin Covid-19 AstraZeneca tersisa sudah didistribusikan ke fasilitas kesehatan (faskes) yang melaksanakan vaksinasi.

“Terakhir tinggal 490 dosis dan itu sudah diminta oleh Puskesmas agar bisa langsung digunakan,” jelas Dewi.

Ia juga mengungkapkan masih ada sekitar 19.450 dosis vaksin jenis Sinovac. Menurut Dewi, pihaknya hari ini juga sudah mengajukan permohonan pengadaan vaksin AstraZeneca ke provinsi. Adapun jumlah yang dibutuhkan sebanyak 7.500 dosis. (Byu)