Dua RT Di Gunungkidul Tak Diizinkan Gelar Salat Id

GunungkidulPost.com – WONOSARI –
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul menyampaikan peta zonasi kerawanan Covid-19 ditingkat RT.
Hingga saat ini terdapat dua RT di Gunungkidul yang masih berstatus Zona Oranye.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty, pada Selasa (11/05/2021) .

Informasi ini juga berkaitan dengan pelaksanaan Salat Id Idul fitri secara berjemaah.

“Saat ini tidak ada RT yang masuk zona Merah, namu ada dua RT yang masih berstatus zona Oranye,” kata Dewi.

Menurut Dewi, Kedua RT tersebut masing-masing berada di Kapanewon Patuk dan Saptosari.
Sesuai aturan terkait kegiatan kemasyarakatan, dua wilayah Zona Oranye ini tak diperkenankan menggelar salat id secara berjemaah.

“Mereka lebih dianjurkan untuk ibadah di rumah masing-masing bersama keluarga inti,” ujarnya.

Kendati demikian, Dewi mengatakan warga di Zona Oranye bisa mengikuti Solat Id berjemaah di lokasi lain.

Alasannya, pengawasan pergerakan mereka sulit dilakukan.

“Beda kalau Zona Merah, perlu ada lockdown (kuncitara) lokal di RT tersebut,” jelasnya.

Dewi memastikan sebagian besar RT di Gunungkidul berstatus Zona Hijau sehingga ibadah salat id berjemaah masih bisa dilakukan.

Namun tetap harus dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Ia pun meminta panitia hingga pemerintah setempat mengawasi aktivitas ibadah warga nantinya, terutama dalam hal kepatuhan pada prokes dasar.

Ia juga memastikan dua Zona Oranye tersebut tidak berada dalam atau dekat dengan kawasan wisata.

Artinya, seluruh destinasi wisata di Gunungkidul tetap bisa beroperasi selama libur Lebaran, dengan prokes ketat.

“Saat beribadah harus menjaga jarak satu sama lain, kemudian wajib membawa perlengkapan ibadah sendiri,” imbuh Dewi.

Terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Gunungkidul Arif Gunadi menyampaikan telah menginventarisir lokasi pelaksanaan ibadah salat id berjemaah.

Adapun pelaksanaannya pada 13 Mei mendatang.

“Ada 1.230 titik lokasi pelaksanaan, mulai dari mussla, masjid, hingga lapangan,” kata Arif pagi tadi.

Ia mengatakan sebanyak 163 penyuluh diterjunkan untuk memantau pelaksanaan salat id di ribuan titik tersebut, mulai dari penerapan prokes hingga mekanisme pengaturan jemaah selama beribadah. (Byu)