Harga Jeblok, Petani Cabai Di Gunungkidul Galau

GunungkidulPost.com – WONOSARI – Harga cabai di tingkat petani anjlok. Menurunnya pesanan cabai ke ibu kota selama PPKM ditenggarai jadi penyebab merosotnya harga cabai.

Bahkan di tingkat pengecer, cabai paling murah dihargai hanya Rp 10 ribu per kilogram (kg).

Berdasarkan data dari Disperindag Gunungkidul, harga komoditas cabai di bulan Juli lalu terpantau masih di kisaran Rp 40 ribu per kg. Mendekati akhir bulan, harga turun hingga lebih dari separuhnya, yaitu mencapai Rp 18 ribu per kg.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih mengakui bahwa harga cabai saat ini tengah terjun.

“Sejak bulan Juli kemarin harga sudah mulai turun,” ungkap Yuni dihubungi pada Kamis (26/08/2021) kemarin.

Turunnya harga cabai ini dinilai masih stabil hingga menjelang akhir Agustus. Bahkan menurut data yang diberikan Yuni, harga rata-rata cabai di Gunungkidul pada hari ini ada yang di bawah Rp 10 ribu per kg.

“Tingkat petani juga rendah, seperti cabai rawit merah di petani kisaran Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu sekilo,” katanya.

Menurut Yuni, faktor utama penyebab anjloknya harga cabai saat ini lantaran sedang panen raya. Pihaknya pun sudah menerima informasi tersebut dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul.

Namun, melimpahnya persediaan tidak diimbangi dengan permintaan cabai di pasaran. Apalagi saat ini, daya beli masyarakat juga sedang turun ditambah dengan adanya pembatasan aktivitas.

“PPKM turut mempengaruhi aktivitas masyarakat,” ungkapnya.

Petani cabai di Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo, Arif Sulistyo mengakui jika saat ini harga sedang tidak bersahabat. Bahkan di tingkat petani pun terbilang sangat rendah.

Menurut dia, cabai rawit merah di tingkat petani sekitar Rp 9 ribu per kg. Cabai keriting merah bahkan lebih rendah, yaitu di kisaran Rp 6 ribu per kg.

“Mau gimana lagi wong tidak laku dipasaran karena stok melimpah. Turunnya harga cabai ini sudah terjadi pada beberapa minggu terakhir,” pungkasnya. (Tnt)