KPU Dorong Kampanye Daring

Gunungkidulpost.com – WONOSARI – Sistem kampaye terbuka bagi Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati (Bacalon) sudah diatur oleh Komisi pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul.

Sampai saat ini KPU masih menerapkan aturan mambatasi jumlah massa yang hadir hanya 100 orang.

Pihaknya pun menghimbau untuk memaksimalkan kampanye daring.

“Karena Pandemi Covid-19 masih belum berakhir maka kami minta kepada bacalon agar meminimalisir kerumunan masa,” kata Ketua KPU Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani, Selasa (8/9/2020) kemarin.

Hani mengatakan, sebagian besar pemilih kemungkinan besar sudah melek dengan tehnologi dan memiliki gadget, terutama pemilih pemula yang datang dari kaum milenial. Di mana jumlah pemilih pemula di Gunungkidul sebenarnya juga cukup banyak.

“Oleh sebab itu, harapan kami agar memaksimalkan kampanye daring,” ucapnya.

Menurut Hani, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) memang belum diketahui pasti karena masih terus berkembang dan belum ditetapkan. Namun pihaknya memperkirakan Jumlah Pemilih Pemula pada Pilkada kali ini adalah sebesar 35 dari total DPT nantinya.

“Saya kira kampanye daring juga menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan programnya,” terangnya.

Para bacalon Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul mulai mempersiapkan strategi untuk kampanye melalui media daring.

Mulai dari menyiapkan Tim IT untuk bertarung di dunia maya serta berbagai akun media sosialpun mereka gunakan untuk sarana memperkenalkan dan mensosialisasikan calon beserta programnya.

“Kami telah siapkan segalanya, termasuk aturan KPU yang akan mengubah cara berkampanye secara daring. Sampai saat ini kami pun bersama tim telah mulai berjalan dengan membranding Bambang Wisnu-Benyamin melalui media sosial maupun media mada Pasangan yang diusung PDI Pejuangan,” ujar Tim Sukses Bambang-Benyamin, Stefanus Sujoko.

Lebih lanjut, Stefanus menuturkan selain akan mentaati aturan KPU pihaknya siap menjalankan protokol kesehatan.

“Untuk daerah-daerah yang perlu kami tinjau akan kami lakukan bersama-sama dengan partai untuk melihat secara detail permasalahan dan potensi-potensi desa agar masyarakat benar-benar melihat dan merasakan calon mana yang pas untuk menahkodai Gunungkidul mendatang,” imbuhnya. (Yup)