Kunjungi Mahasiswa UGK, Esti Sampaikan Pesan Penting Bagi Penerima KIP

Anggota DPR RI My.Esti Wijayati Saat Melakukan Kunjungan Kerja Di UGK. (Foto: Ist)

GunungkidulPost.com – WONOSARI – Tugas mahasiswa tidak sekadar menempuh teori perkuliahan dan meraih nilai indek prestasi (ip) tinggi, tetapi ikut memikul tanggungjawab pada arah dan masa depan bangsa Indonesia. Tugas dan tanggungjawab mahasiswa ikut menentukan masa depan bangsa dengan turut mewujudkan bangsa ini mencapai cita-cita proklamasi kemerdekaan.

“Ingat lho, kalian sudah ikut menikmati fasilitas negara melalui program Kartu Indonesia Pintar. Itu program Pak Jokowi. Itu program pemerintah kita mencerdaskan rakyatnya. Jadi mustinya masing-masing memikul tanggungjawab untuk memberikan prestasi untuk bangsa,” kata Anggota DPR RI, Esti Wijayati dalam pertemuan dengan mahasiswa Universitas Gunung Kidul (UGK) penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kampus UGK, Kamis, (24/2).

Esti mengatakan, tanggungjawab balik dimaksud untuk ikut berperan aktif dalam memajukan masa depan bangsa yang memang melekat pada diri setiap rakyat Indonesia menurut porsi dan kapasitas masing-masing. Termasuk juga rektor, para dosen dan pihak Universitas Gunung Kidul. Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan berbagai beragam tantangan dan peluang Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang. “Tahun 2045 adalah tahun kalian tampil sebagai pemimpin menggantikan pemimpin sekarang. Persiapkan sebaik-baiknya dari sekarang agar tidak sekadar menjadi penonton. Mumpung kalian menikmati biaya kuliah gratis,” pesan Esti disaksikan seluruh civitas akademi UGK yang hadir.

Pertemuan menjadi kesempatan bagi Anggota Komisi VIII DPR RI menyinggung tema nilai pancasila dan kebangsaan. Esti membagikan cerita perjuangannya lima kali terpilih sebagai legislator perempuan diawali dari tingkat Kabupaten, Provinsi DIY, hingga saat ini duduk sebagai wakil rakyat di Senayan. Ia membagi resep karir politiknya selalu berkomitmen memegang teguh konstitusi negara. Menurut Esti, perjuangannya di dewan tidak hanya berorientasi pada suara pendukungnya di daerah pemilihan DIY tetapi mewakili seluruh aspirasi masyarakat Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.
“Apapun agama, suku, bahasa, ras dan golongannya kedudukannya sama dan setara. Jangan pernah kita sebagai kaum berpendidikan ikut larut membeda-bedakan perbedaan suku agama golongan dan ras. Perbedaan itu sebuah kekayaan yang dimiliki bangsa kita yang memang majemuk, bhinneka tunggal ika dan nafasnya Pancasila sebagai dasar Negara ini berdiri,” tandas politisi PDI Perjuangan asal Godean Sleman seraya berkomitmen akan mengawal dan mempertahankan kuota KIP DIY termasuk mahasiswa UGK.

Esti menambahkan, meskipun pernah duduk anggota DPRD DIY bukan dari daerah pemilihan Gunungkidul, juga suara pendukung masyarakat Gunungkidul untuk dirinya melenggang ke Senayan masih kecil tetapi terus menaruh perhatian khusus untuk Kabupaten Gunungkidul. Capaian ekonomi maupun tingkat pendidikan kabupaten Gunungkidul ini terus diikuti Esti untuk ikut memperjuangkan anak-anak Gunungkidul bisa melanjutkan pendidikan dengan murah melalui KIP di era Pak Jokowi.

Di kampus tempat Bupati Gunungkidul Sunaryanto juga sedang menemuh kuliah jenjang S1 ini ada sebanyak 40 mahasiswa penerima KIP Kuliah yang juga berkesempatan melakukan dialogis dengan Esti Wijayati. Para mahasiswa dan pihak kampus menyampaikan terima kasih atas perjuangan yang dirasakan dari kiprah MY Esti Wijayati dan PDI Perjuangan yang tidak hanya menjadikan mahasiswa kuliah gratis tetapi juga sekolah gratis bagi anak-anak jenjang SMA, SMK, SMP dan Sekolah Dasar (SD). (Go2)