Maraknya Badut Hingga Manusia Perak, Komisi A Ingatkan Petugas Jangan Sampai Coreng Wajah Gunungkidul

GunungkidulPost.com – WONOSARI – Jajaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyampaikan teguran terhadap petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) terkait maraknya gelandangan dan pengemis (gepeng) di Wonosari.

Terlebih, Akhir-akhir ini badut hingga manusia perak marak pun mulai bermunculan di berbagai persimpangan jalan.

Fenomena sosial pun menjadi sorotan tersendiri bagi kalangan Legislatif.

“Kami sudah bertemu dengan petugas Sat Pol PP dan kami sampaikan keluhan-keluhan dari masyarakat terkait maraknya gelandangan dan pengemis,” ujar Ketua Komisi A DPRD Gunungkidul, Ery Agustin, saat menghadiri Jumpa Pers, di Griyo Dahar Mbah Bagong, Baleharjo, Rabu (31/3/2021).

Ery pun menyayangkan adanya fenomena sosial ditengah-tengah kota Wonosari.
Para gepeng tersebut sudah tampak berkeliaran sejak pagi hari. Bahkan terlihat pula di sekitaran Bangsal Sewokoprojo Wonosari.

Ery pun mengharapkan adanya tindakan tegas terhadap para pelaku jalanan tersebut. Apalagi Peraturan Daerah (Perda) terkait penertiban gepeng dan sejenisnya sudah ada.

“Menurut kami Bangsal Sewokoprojo merupakan tetenger (landmark) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul. Sewokoprojo itu wajahnya Gunungkidul, tapi sudah disusupi oleh badut hingga manusia silver (perak),” ujarnya.

Terpisah, Kepala Seksi Operasional Pengendalian Satpol-PP Gunungkidul, Junjung Marhendro menjelaskan operasi sudah dilakukan sejak Senin (29/03/2021) lalu hingga kemarin.

Kendati begitu, ia mengatakan operasi tersebut baru sebatas memberi teguran lisan pada mereka yang terjaring. Pasalnya, Satpol-PP perlu berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos).

“Selama dua hari tersebut kami mendapati sejumlah badut dan manusia perak,” ungkap Junjung. (Byu)