Menyusuri Desa Wisata Tepus Dengan Jip Makin Jos

GunungkidulPost.com – TEPUS – Berbicara destinasi wisata di Gunungkidul serasa tak ada habisnya. Kali ini Komunitas jip yang berada di Desa Wisata Tepus, Kapanewon Tepus menawarkan paket wisata menyusuri pantai-pantai perawan yang ada di kawasan tersebut.

Kini, Susur Pantai Perawan dengan jip sudah diintegrasikan dengan paket wisata Desa Wisata Tepus. Tak hanya mengunjungi pantai yang asri, wisatawan pun juga bisa melihat potensi kerajinan hingga kebudayaan setempat.

Salah satu pemilik jip Pasriyadi (38) mengungkapkan, paket wisata Susur Pantai Perawan mulai dirintis sejak 2005 silam.

“Tahun itu sudah ada, tapi ramainya baru 2011, banyak dipesan pengunjung pantai,” ujar saat ditemui Wartawan, Senin (29/11/2021) lalu.

Warga yang tergabung dalam komunitas tersebut awalnya pun hanya menggunakan jip miliknya untuk konvoi. Melihat peluang menguntungkan di sektor wisata, barulah jasa perjalanan ditawarkan ke para pelancong.

Sewa jip sendiri berkisar antara Rp350 ribu hingga Rp400 ribu, bergantung pada jumlah lokasi perhentian yang didatangi. Adapun setiap kendaraan mampu mengangkut 4 sampai 5 orang termasuk sopir.

“Semakin banyak lokasi yang didatangi, tarifnya menyesuaikan. Perjalanannya memakan waktu sekitar 2 jam,” jelas Pasriyadi.

Meski saat itu belum terlalu dikenal, ia menyebut peminat wisata jip susur pantai termasuk banyak. Namun begitu pemerintah melakukan pembatasan karena pandemi Covid-19, dampaknya langsung terasa.

Pasriyadi menuturkan, banyak pesanan yang dibatalkan begitu kebijakan PPKM diterapkan. Apalagi saat itu, aktivitas wisata juga ditutup total bagi warga demi menekan risiko penularan virus corona.

Ia bahkan menyebut banyak pemilik jip yang terpaksa menjual mobilnya itu demi menyelamatkan kehidupan sehari-hari. Paling banyak dialami oleh pemilik jip di kawasan Pantai Timang.

“Dulu di sana (unit jip) paling banyak, tapi sekarang jadi paling sedikit karena banyak yang dijual,” ucap Pasriyadi.

Seiring dengan program Pemerintah yang akan kembali menerapkan PPKM Level 3 selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini Pasriyadi hanya bisa pasrah, ia memprediksi pendapatannya kembali terdampak.

Apalagi pintu wisata belum lama ini dibuka. Itu sebabnya, ia berharap kebijakan PPKM Level 3 nantinya lebih pada pembatasan, tidak kembali pada penutupan wisata.

“Jangan sampai ditutup lagilah, nanti kami bingung,” tutupnya. (Byu)