Meski Sudah Kantongi IMB, Warga Tetap Tolak Pembangunan Kantor Klasis. Pemkab Lakukan Mediasi

GunungkidulPost.com – WONOSARI – Meski sudah mengantongi Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) namun pembangunan kantor Klasis milik Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gunungkidul masih saja ditolak warga Grogol 1, Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo.

Hal itu membuat Pemkab Gunungkidul harus turun tangan guna menyelesaikan permasalah tersebut.

Kamis (17 Juni 2021) ini Bupati Gunungkidul Sunaryanta didampingi Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) mengundang masing-masing perwakilan baik dari perwakilan Klasis maupun perwakilan warga Grogol 1, Bejiharjo.

Salah seorang perwakilan dari warga Grogol pun menyayangkan adanya upaya pendirian kantor Klasis yang akan didirikan diwilayah Grogol 1, Bejiharjo. Salah satu alasanya pun bahwa diwilayah tersebut penduduknya 99 persen beragama muslim.

“Kami sejak awal menolak pendirian kantor Klasis dengan berbagai alasan dan secara lesan atau tertulis. Kami mengharap pihak Klasis bisa legowo untuk pindah dari Lokasi tersebut,” kata Tim Advokad, Heri Purwanto

Sementara itu, dikesempatan yang sama Perwakilan Klasis Pendeta Iwan Lisdiantoro mengatakan, Klasis adalah Perhimpunan Gereja2 kristen Jawa sekab Gunungkidul berdiri 17 Nop 1979 dan kami hanya pakai kantor sementara di belaksng GKJ Wonosari.

GKJ adalah sanggat mengaoisi Kejawaan dan kefiatan mendukung oemerintah , giat kami sifatnya pelayanan + pelayanan dan kami tidak ada kristenisasi kami menjunjung tinggi toleransi.

“Mohon maaf bila kami dulunya ada yang kurang berkenan, harapan kami nantinya bisa di terima dilokasi itu dan nanti bisa di buktikan bila kami membikin resah. Maka dalam kesempatan ini harapan kami bisa berdialog dan berkerjasama dengan baik agar bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala apapun,” ujarnya Pendeta Iwan Lisdiantoro.

Bupati Gunungkidul, H. Sunaryanta menuturkan pihaknya pun akan berada ditengah guna menyelesaikan permasalah tersebut.

“Untuk hari ini belum tentu selesai, dan kita akan bertemu lagi dari Klasis, maupun perwakilan warga Grogol 1, FKUB agar ada titik temu dan saya udah menangkap semua masukkan. Kedepan akan saya undang lagi agar lebih sepesifik lagi dan terbatas,” imbuhnya. (Byu)