Parah…!!Oknum Guru SD Di Wonosari Diduga Lakukan Asusila Terhadap Muridnya 

Gunungkidulpost.com – WONOSARI – “Digugu Lan Ditiru” itulah secarik semboyan Guru yang indentik dengan pengayom, pendidik, sekaligus memberik contoh yang baik.

Namun tidak semua guru memperoleh rapot dan predikat yang baik untuk melaksanakan pendidikan.

Justru sebaliknya, hal itu seperti yang terjadi di wilayah Korwil Wonosari, dibawah Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul.

DW, Seorang guru yang mengajar disebuah Sekolah Dasar Negeri di Wonosari ini tega melakukan aksi bejatnya terhadap anak didiknya.

Guru PNS itu telah melakukan pelecehan dengan cara meraba-raba bagian tubuh Bunga (bukan nama sebenarnya) salah satu siswi kelas VI, di sekolah tempat ia mengajar.

Kejadian itu dibenarkan oleh pihak Kepala Sekolah SDN IV Wonosari, Lilik Setyarini kepada wartawan mengatakan, kasus itu muncul pertama kali saat orang tua korban melapor dugaan pelecehan kepada pihak sekolah pada 26 Januari 2023 lalu.

“Setelah menerima aduan, kami langsung melakukan pemanggilan kepada guru yang bersangkutan.” katanya, Jumat (03/02/2023).

Setelah dilakukan klarifikasi, D mengakui perbuatan yang dilakukan terhadap Bunga. Bahkan kejadian tersebut dilakukan di lingkungan sekolah saat jam pelajaran.

“Kejadian ini memang dilakukan di lingkungan sekolahan,” paparnya.

Selanjutnya, menurut Kepala sekolah, antara pelaku dan korban sudah dilakukan mediasi Pada 31 Januari 2023. Kemudian oknum guru tersebut telah meminta maaf kepada pihak keluarga Mawar, dan dilakukan kesepakatan damai.

“Yang bersangkutan (oknum guru) telah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatanya.” ucap Lilik Setyarini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati mengaku, dirinya telah melakukan penyidikan terhadap kasus tindakan asusila ini.

“Kami telah mengklarifikasi kepihak sekolah. Dan hasilnya mereka sudah dimediasi oleh interen pihak sekolah,” jelasnya.

Pihaknya akan mengusut tuntas kejadian yang menimpa salah satu SD Negeri di Wonosari ini. Ia berharap kejadian serupa tidak tejadi lagi didunia pendidikan di Gunungkidul. (Bayu)