Pasien Tak Jujur, Tenaga Kesehatan Positif Covid-19

Ilustrasi net
Ilustrasi net

Gunungkidulpost.com – WONOSARI – Kasus Covid-19 di Kabupaten Gunungkidul kian meningkat, Kali ini menimpa sejumlah tenaga kesehatan.

Dari informasi yang dihimpun, Delapan tenaga kesehatan di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Rabu (22/7/2020) kemarin dinyatakan positif Covid-19.

Tercatat lima pasien tersebut berasal dari fasilitas kesehatan tingkat pertama, sedangkan tiga sisanya dari rumah sakit swasta.

Setelah ditelusuri, ternyata lima tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat satu tersebut bekerja di Klinik Multazam, klinik yang berada di Padukuhan Karangsari Kalurahan Duwet Kapanewon Wonosari.

Kini, klinik tersebut terpaksa ditutup karena seluruh karyawan harus menjalani isolasi mandiri.

Sementara itu, Ketika dikonfirmasi, Direktur Klinik Multazam Iip Wibawa membenarkan hal tersebut. Dari 50 karyawan yang bekerja di Klinik Multazam, ternyata setelah menjalani uji swab, lima di antaranya dinyatakan positif.

Iip mengaku dilema, karena tidak menyangka rekan kerjanya ada yang terpapar Covid-19.

“Kami sebetulnya sudah cukup waspada dengan adanya virus Covid-19, namun ya beginilah kondisinya,” ujarnya, Kamis (23/7/2020).

Pihaknya telah melakukan penyaringan ketat dengan protokol berlapis bagi para pasien yang hendak berobat. Pihaknya pun juga secara berkala melakukan penyemprotan disinfektan dengan pola buka tutup. Bahkan selama sehari ia melakukan lima kali UV setiap ruangan.

Di samping itu, para karyawan klinik tersebut sudah melakukan rapid test mandiri secara berkala. Namun demikian ia mengaku tidak bisa mengwasi detail masyarakat yang hendak berobat maupun berkunjung.

“Bagi kami ini musibah. Risiko sebuah profesi,” imbuhnya.

Menurutnya, banyaknya Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tak jujur diduga menjadi pemicu utama virus Covid-19 masuk ke fasilitas kesehatan ini. Karena, dari rekam medis semua pasien yang hadir ke klinik tersebut, sebetulnya tidak ada pasien yang telah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

“Tapi ya namanya orang banyak kadang ada saja tingkah lakunya. Ada yang sudah di dalam baru ngaku (terpapar),” ujarnya.

Dan untuk menenangkan karyawan klinik maka pihaknya terpaksa menutup sementara operasional Klinik tersebut. (Yup)