PDI Perjuangan Desak Polisi Usut Tuntas Kasus Kekerasan

Gunungkidulpost.com – WONOSARI – DPC PDI Perjuangan Gunungkidul meminta Kepolisian untuk segera mengambil langkah tegas mengusut tindak kekerasan peristiwa terjadi jelang pemungutan suara Rabu, (9/12).

“Kami berharap Polisi bisa bekerja profesional. Tidak terganggu proses penghitungan suara KPU yang sedang berjalan,” kata Endro Guntoro, kader PDI Perjuangan Gunungkidul, Senin (14/9).

Ia menyatakan, kerja profesionalisme Polri sangat dinanti masyarakat. Kerja profesionalis penyidik polri hendaknya ditunjukkan dengan langkah tindakan cepat tanpa harus menunggu hasil perhitungan suara. Bekerja dalam situasi yang belum ada paslon dinyatakan pemenang menjadi ukuran profesionalisme kerja polri.

“Jangan sampai hasil penghitungan KPU keluar mengganggu dan menyurutkan langkah Polri. Jangan sampai diketahui pemenang pilkada lalu polri mlempem dalam menegakkan hukum,” tim pemenangan paslon bupati nomor 3 Bambang Wisnu Handoyo dan Benyamin Sudarmadi.

Kasus tindak kekerasan itu sendiri terjadi pada 8 Desember 2020 malam menjelang pemungutan suara menimpa salah seorang pendukung nomor 3 bernama Danuri. Sepulang mengikuti tirakat jelang hari pemungutan diperjalanan dihadang tetangga seorang bernama Mario warga Purwosari Baleharjo. Pelaku yang akhirnya telah dilaporkan ke Polri itu berusaha merampas handphone milik Danuri. Tak hanya merampas Mario juga membawa paksa Danuri untuk dibawa ke rumah Danang Ardianta, ketua pemenangan paslon nomor 4 di Dusun Tegalmulyo Desa Kepek Wonosari.

Danuri akhirnya diambil satgas PDIP yang datang ke lokasi bersama petugas untuk dikembalikan keluarga dalam keadaan selamat. Danuri mengakui selama dibawa paksa Mar ke rumah timses paslon 4 ada tekanan dan upaya paksa untuk mengakui tuduhan bagi-bagi uang. Namun, Danuri tetap menyatakan menolak tuduhan Mar dan kawan-kawannya.

Danuri yang kini telah mendapat pendampingan hukum PDI Perjuangan mengakui, saat dibawa paksa ke rumah Danang juga mendapatkan keberadaan Ketua Panwascam Wonosari Iksam Buchori diantara pelaku.

Darma, kuasa hukum
PDI Perjuangan untuk Danuri mengatakan, keamanan kliennya telah menjadi tanggungjawab negara untuk memberi perlindungan. Ia berharap semua pihak yang berkompeten menghentikan berbagai teror terhadap klien dan keluarganya. Apalagi kasus dialami Danuri telah ditangan pihak kepolisan.

“Mari menghormati kasus yang sedang berjalan. Korban telah menguasakan kepada kami, maka segala keperluan menyangkuut perkara tersebut melalui saya,” ujar Darma, kuasa hukum PDI Perjuangan.

Darma mengatakan, kasus dialami klienya telah dilaporkan pihak berwenang kepolisian dengan aduan perapasan. Darma juga telah menelaah lebih lanjut kasus tersebut kuat untuk ditingkatkan tidak sekedar perampasan handphone melainkan juga dugaan tindak penculikan.

“Kita berharap kepolisian ini mendalami dengan cermat sehingga penetapan pasalnya tepat,” kata Darma.

Sementara itu, disinggung soal hasil pilkada, PDI Perjuangan tetap menghormati proses penghitungan real count di KPU Gunungkidul yang masih berjalan. Endro menampik PDI Perjuangan mengakui kekalahan sebelum ada keputusan resmi KPU.

“Kita optimis. Memang kita tidak ingin mbrebegi (bikin gaduh)”, pungas Endro bersama petugas BSPN DPC PDI Perjuangan Gunungkidul tengah mengamankan ribuan lembar surat C1. (Go)