
Gunungkidulpost.com – WONOSARI – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan memanfaatkan dana anggaran untuk penanganan COVID-19 dibumi Handayani.
Dana yang mencapai sekitar Rp 52 miliar tersebut akan dipergunakan untuk penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan pemulihan ekonomi.
“Saat ini anggaran penanganan COVID-19 berkembang menjadi Rp 52 miliar lebih,” Kata Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunungkidul, Saptoyo, Jumat (14/08/2020) sore.
Ia mengaku, berdasarkan hasil re-focusing APBD yang keempat kalinya besaran anggaran mencapai Rp52.677.704.061,00. Menurut dia, anggaran ini tetap didistribusikan pada 5 lembaga penerima manfaat.
“Kelima lembaga ini diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BPBD, RSUD Wonosari, dan RSUD Saptosari,” jelasnya.
Kendati demikian, Sapto juga mengatakan anggaran tersebut juga akan dimanfaatkan untuk penerapan AKB serta pemulihan ekonomi bagi warga yang terdampak pandemi COVID-19.
Saptoyo mengaku, tidak ada program baru sebab belanja anggaran masih diprioritaskan untuk penanganan COVID-19.
“Saat ini sedang proses peninjauan atau review. Targetnya akhir Agustus ini APBD Perubahan bisa disepakati,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, Sri Suhartanta menyebut sudah menyiapkan berbagai program terkait penerapan AKB.

Beberapa di antaranya seperti pengadaan fasilitas fisik, seperti sistem pengeras suara, CCTV, wastafel, disinfektan, hingga jaringan internet.
“Fokusnya dilakukan di pasar-pasar tradisional dan destinasi wisata,” imbuhnya. (Des)