Pengetatan Diperpanjang, Tempat Usaha Boleh Buka Sampai Jam 20.00 WIB

GunungkidulPost.com – WONOSARI – Pemkab Gunungkidul memutuskan memperpanjang masa pengetatan kegiatan masyarakat. Sama seperti di Jakarta, perpanjangan dilakukan hingga 8 Februari mendatang.

Perpanjangan itu tertuang dalam Instruksi Bupati yang ditandatangani pada Minggu (25/01/2021) kemarin.

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan ada sejumlah perubahan di Instruksi terbaru ini. Salah satunya dalam hal waktu operasional bagi pelaku usaha.

“Jam operasional pusat kuliner, kafe, restoran, jasa boga hingga pedagang kaki lima (PKL) ditambah sampai pukul 20.00 WIB,” ujar Badingah.

Menurut dia, Instruksi tersebut tetap mengacu pada Instruksi Kemendagri RI dan Gubernur DIY. Pada instruksi tersebut, jam operasional pusat kuliner, kafe, restoran, jasa boga hingga pedagang kaki lima (PKL) ditambah hingga pukul 20.00 WIB.

“Mereka (para penjual) boleh melayani makan di tempat, namun dibatasi hanya 25 persen dari kapasitas,” jelasnya.

Hal serupa juga diberlakukan pada toko jejaring, swalayan, dan kelontong yang diperkenankan beroperasi pukul 08.30 – 20.00 WIB.

Operasional destinasi wisata hingga usaha terkait pun menjadi pukul 03.00 – 20.00 WIB.

“Sampai pukul 20.00 WIB untuk makan di tempat, lalu maksimal hingga pukul 21.00 WIB melayani pesan antar atau bawa pulang bagi jasa boga,” jelas Badingah.

Sebelumnya, aktivitas makan di tempat, toko swalayan hingga toko jejaring hanya diperkenankan sampai pukul 19.00 WIB.

Begitu pula usaha jasa pariwisata yang dibatasi sampai pukul 18.00 WIB.

Penambahan jam operasional dilakukan setelah Pemkab Gunungkidul menerima masukan dari kalangan pengusaha.

Pasalnya, aturan PSTKM periode pertama disebut merugikan mereka.

“Saya harap ini jadi solusi terbaik, sebelumnya komunikasi dengan mereka sudah dilakukan,” papar Badingah.

Pelonggaran waktu operasional pada PSTKM periode kedua ini direspon baik oleh para pedangan kuliner. Menurut Sunardi, usahanya akan mematuhi aturan yang berlaku meski ia harus terpukul akibat sepinya pengunjung.

“Jelas berpengaruh, dan kondisinya sangat sepi. Tapi ya harus tetap bertahan untuk buka, agar tetap bisa bertahan hidup,” pungkasnya. (Yup)