Budaya  

Petani Terus Kembangkan Budidaya Kacang Hijau

DPRD Kabupaten Gunungkidul Saat Mengunjungi Kelompok Tani. (Foto: Dok)

Gunungkidulpost.com – WONOSARI – Program budidaya kacang hijau pada tahun 2020 mulai dikembangkan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul.

Sampai saat ini, sekitar 200 hektar laha mulai dimanfaatkan untuk pengembangan.

“Kedepannya, tanaman pangan jenis kacang hijau ini berpotensi besar untuk dikembangkan. Terbukti harganya selalu naik dari Rp 15 ribu hingga Rp 25 ribu,” kata Kepala DPP Gunungkidul Bambang Wisnu Broto, Minggu (12/07/2020).

Menurut Bambang, selain harga jual tinggi, masa tanam kacang hijau tergolong singkat yaitu mencapai 60 hari hingga panen.

Alhasil, produktivitasnya pun cukup tinggi dan menguntungkan bagi para petani.

“Pengembangan kacang hijau sudah dilakukan 2019 lalu, dengan lahan seluas 104 hektare. Hasil yang dicapai sekitar 0,6 ton kacang per hektare-nya.
Kali ini, pengembangan dilakukan dengan memanfaatkan kacang hijau varietas Vima 3,” imbuhnya.

Dia menerangkan, di Gunungkidul rata-rata produksinya mencapai 1,7 ton per hektare.
DPP Gunungkidul memperkirakan luas panen kacang hijau tahun ini mencapai 258 hektare. Rata-rata produksinya 1,3 ton per hektar,” jelasnya.

Kelompok Tani (Poktan) Dadi Makmur di Glidag, Logandeng, Playen turut serta dalam pengembangan budidaya kacang hijau ini.

Perwakilan Poktan, Eko Cahyanto mengatakan pihaknya memanfaatkan lahan seluas 5 hektare.

Eko mengatakan hasil ubinan yang didapat mencapai 1,6 ton per hektar.

Eko pun berharap tahun berikutnya pengembangan kacang hijau kembali dilakukan, dan berharap dukungan benih tetap diberikan.

“Benih kacang hijau yang ditanam sebanyak 125 kg, bantuan dari pemerintah, ditambah dengan bantuan pupuk hayati 15 liter,” jelas Eko. (Yup)