Petugas Coklit Diempat Kapanewon Tak Profesional

(Foto: Ilustrasi)
(Foto: Ilustrasi)

Gunungkidulpost.com – WONOSARI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mendapat temuan adanya petugas pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih tidak profesional.

Sehingga Proses Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di Kabupaten Gunungkidul dianggap bermasalah.

“Berdasarkan temuan, petugas diempat Kapanewon ini kerjanya asal-asalan dan tidak profesional saat melakukan pendataan,” kata Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Bawaslu Gunungkidul, Rosita kepada wartawan, Kamis (06/08/2020).

Disebutkan Rosita, empat Kapanewon ini diantaranya; Panggang, Playen, Tepus, dan Ponjong. Pasalnya, cara kerja mereka tidak sesuai dengan aturan sehingga dianggap tak profesional.

Ia mencontohkan di Panggang, yang mana ada petugas Coklit hanya mengumpulkan penduduk di satu lokasi dan melakukan pendataan.

Padahal secara aturan, petugas harus mendatangi calon pemilih satu per satu di rumahnya masing-masing.

“Contoh lainnya ada petugas yang hanya memasang stiker PPDP tanpa mendata, hingga mewakilkan ketugasan ke orang lain,” jelas Rosita.

Ia mengatakan kinerja tersebut akan berpengaruh pada validitas data.

Sebab tujuan mendatangi calon pemilih satu per satu untuk memastikan apakah ada penambahan atau pengurangan sehingga data pemilih bisa diperbaiki.

Berkaitan dengan temuan ini, Bawaslu Gunungkidul telah melayangkan rekomendasi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar melakukan proses Coklit ulang.

“Masih ada waktu untuk mengulang karena PPDP berlangsung hingga 13 Agustus, demi meminimalisir potensi masalah data pemilih,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani mengatakan sudah menerima rekomendasi tersebut. Pihaknya pun langsung bergerak untuk melakukan Coklit ulang.

“Dengan adanya temuan ini kami segera lakukan Coklit ulang,” katanya. (Yup)