Pulihkan Ekonomi Kerakyatan, Dinpar Gunungkidul Lakukan Program BISA

Gunungkidulpost.com – WONOSARI – Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul menginisiasi Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman).

Hal itu dilakukan dalam rangka memperkuat pelaksanaan sektor kepariwisataan dimasa Era Baru.

Kali ini Dinas Pariwisata Gunungkidul berkerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan program Gerakan BISA di kawasan Hutan Wonosadi di Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen.

Hingga saat ini total sudah ada 9 destinasi yang ikut dalam gerakan BISA.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti menyambut baik dilaksankannya gerakan bisa yang diprakarsai oleh kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurut dia, pelaksanaan kegiatan ini sangat bermanfaat, khususnya mempersiapkan destinasi wisata di tengah adanya penyebaran pandemi virus corona.

“Sudah ada 9 destinasi yang telah menjalankan program ini. Semoga terus berdampak baik bagi masyarakat luas,” kata Asti kepada wartawan, Minggu (30/8/2020) kemarin.

Asti menjelaskan, dalam pelaksanaan program BISA ini melibatkan pengelola wisata maupun masyarakat di sekitar destinasi. Didalam pelaksanaan juga ada bantuan stimulant untuk memperkuat pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru seperti pemberian alat cuci tangan dengan sabun hingga fasilitas untuk kegiatan bersih-bersih di kawasan destinasi.

“Kali diselenggarakan di kawasan Hutan Wonosadi di Kalurahan Kampung, Ngawen. Dan partisipasi masyarakat setempat juga sangat mendukung,” ujarnya.

Disinggung jumlah destinasi wisata Gunungkidul yang telah buka, Asti menuturkan ada 27 tempat. Tentu pelaksanaan tersebut mengacu pada aturan yang berlaku yakni selalu mentaati protokol kesehatan.

“Protokol kesehatan ini jadi syarat utama dan harus dipenuhi pengelola agar wisata bisa dikembali dibuka.

Sementara itu, Pelaksana Harian Direktur Kelembagaan, Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hendry Noviardi mengatakan, program gerakan bisa diselenggarakan di seluruh Indonesia. Salah satunya dilaksankan di Kabupaten Gunungkidul.

Dia menjelaskan, program gerakan bisa dilaksanakan sejalan dengan prinsip adaptasi kebiasaan baru sehingga di lokasi wisata benar-benar aman dikunjungi.

“Gunungkidul potensi pariwisata sangat tinggi. Oleh sebab itu kita terus mendorong program BIAS agar berjalan baik dan kedepannya juga lancar,” imbuhnya.

Sekretaris Dinas Pariwisata DIY, Titik Sulistiyani menyambut baik dilaksanakannnya gerakan bisa untuk mendukung penyelenggaraan sektor pariwisata sesuai dengan adaptasi kebiasaan baru guna mencegah penyebaran virus corona.

Ia mengaku, Pemerintah DIY sangat konsen untuk memastikan pelaksanaan wisata sesuai dengan protokol kesehatan sehingga terus melakukan monitoring dan evaluasi.

“Jumlahnya ada 51 destinasi wisata yang dilakukan simulasi. Akan kami lakukan pengawasan dengan tujuan pelaksanaan tetap memperhatikan protokol kesehatan sehingga kedepannya tetap aman,” tutupnya. (red)