Satu Korban Atap Ambrol, Akhirnya Meninggal Dunia

Situasi Rumah Nenek Fauzi Korban Atap Ambrol. (Foto: ist)

Gunungkidulpost.com – PLAYEN – Satu dari belasan siswa yang tertimpa atap ambruk SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul mendapatkan perawatan khusus diruang ICU RSUD Wonosari.

Korban mendapatkan perawatan dari tim medis selama beberapa jam. Namun Tuhan berkendak lain, akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Wonosari Heru Sulistyowati mengatakan, sebelumnya korban berinisial F ini mengalami luka pada kepala bagian belakang. Pihak tim medis pun telah berusaha keras untuk membantu korban. Namun sekitar pukul 21.00 WIB korban meninggal dunia.

“Leres (betul), meninggal sekitar jam 21.00 (WIB),” kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Wonosari Heru Sulistyowati, Selasa (8/11/2022) malam.

Namun Heru melanjutkan, pihaknya belum bisa mengungkapkan secara detail penyebab korban meninggal dunia. Menurutnya, saat ini jenazah sudah berada di rumah duka.

“Jenazah sudah di rumah duka,” ujarnya

Sebelumnya, Kabag Tata Usaha (TU) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Wonosari Sumartana menjelaskan pihaknya sempat menerima dua pasien dari SD Muhammadiyah Bogor, Playen. Selanjutnya kedua korban langsung mendapatkan perawatan.

“Tadi dari musibah robohnya atap SD di Playen itu ada dua korban yang dilarikan ke sini (RSUD Wonosari). Rinciannya, satu wanita mengalami trauma sedikit dan yang satu laki-laki tidak sadar, sempat henti napas lalu diberi pertolongan dan ada reaksi,” kata Sumartana kepada wartawan di RSUD Wonosari, Gunungkidul, tadi siang.

Untuk korban berjenis kelamin wanita, kata Sumartana, sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan satunya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Wonosari.

Sumartana menyebut siswa laki-laki yang sempat henti napas itu kemudian dicek radiologi, rontgen hingga thorax. Hasilnya, korban mengalami luka serius pada bagian kepala.

RSUD Wonosari bahkan mengerahkan semua alat yang menunjang kesehatan korban digunakan.

“Hasil rontgen korban mengalami luka pada bagian belakang. Saat ini yang bersangkutan dirawat di ICU, kondisi belum sadar, tensinya tadi masih agak tinggi, kalau tensinya agak turun nanti akan sadar,” ucapnya.

Lurah Ngawu Playen, Wibowo Dwi Jadmiko mengatakan, atas nama pemerintah kelurahan Ngawu mengaturkan duka yang mendalam atas musibah yang menimpa akibat atap ambrol di SD Muhammadiyah, Bogor, Playen. Ia membenarkan bahwa salah satu siswa yang dinyatakan meninggal dunia yakni Fauzi ini merupakan warga Ngawu.

“Nderek Belo Sungkowo atas meninggalnya korban ambruknya atap sekolah. Semoga korban diterima disisi-Nya,” katanya.

Wibowo menuturkan, empat puluh hari yang lalu korban Fauzi ini telah ditinggal oleh sang ayah yang telah mendahuluinya.

“Ini berada dikediaman neneknya. Lantaran empat puluh hari yang lalu Alm Fauzi ini juga ditinggalkan oleh sang ayahnya,” pungkasnya. (Byu)