Suara Partai Gerindra di Pilkada Gunungkidul Pecah Dan Tak Patuhi Keputusan Partai

Gunungkidulpost.com – WONOSARI – Perbedaan pendapat maupun pilihan dipanggung politik bukan sudah menjadi tren. Akan tetapi perbedaan ditubuh partai untuk berjalan dibeda gerbong akan menjadi batu sandungan bagi partai itu sendiri.

Hal ini seperti yang dialami oleh Partai Gerindra, dimana dikatahui bahwa sebanyak 13 Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra mendeklarasikan diri mendukung Sunaryanta-Heri Susanto, Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) yang diusung Golkar dan PKB. Deklarasi tersebut dilakukan, Senin (7/9/2020).

Dewan Penasehat Gerindra Gunungkidul, Ngadiyono mengatakan, pihaknya dan struktur kepengurusan tingkat kecamatan yang satu suara memberanikan diri melakukan deklarasi, sebab putusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) tidak sesuai keinginan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan PAC Gunungkidul.

Ngadiyono di kepengurusan DPC Gerindra yang baru ditunjuk sebagai Dewan Penasehat, namun dia masih mengklaim sebagai Ketua DPC.

Sebenarnya dalam tahapan penjarigan calon, kata dia, DPC mengajukan Sunaryanta, namun DPP justru memberikan SK kepada Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanto.

“Sudah diplintir, kami dibohongi DPP,” ketus Ngadiyono.

Ditanya soal risiko sanksi atas deklarasi, Ngadiyono mengaku siap menerima. Ngadiyono tidak memedulikan sanksi yang akan diberikan DPP.

“Saya tidak peduli sanksi, yang penting dukung Sunaryanta,” bebernya.

Meski mendeklerasikan diri mendukung Sunaryanta, Ngadiyono dan ratusan orang yang hadir di lokasi acara tak mau dibilang membelot. Ngadiyono masih memgklaim bahwa jiwa mereka masih Gerindra.

“Kami masih Gerindra dan kami tidak setuju dengan keputusan DPP,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketika dikonfirmasi, Ketua DPC Partai Gerindra Gunungkidul, Purwanto mengaku jika Partai Gerindra sudah mengusung Sutrisna Wibawa. Hal tersebut sudah sesuai perintah DPP untuk mendukung Sutrisno Wibowo.

Menurut Purwanto, ada kader Partai Gerinda yang tidak tunduk mestinya ada sanksi karena melawan perintah DPP. Ia menuding bacalon tersebut sudah memfasilitasi upaya memecah belah parpol.

“Bagaimana nantinya kalau jadi Bupati, lah sekarang aja sudah mengadu domba biar pecah,” tandasnya. (Yup)