Tak Adil, Hajatan Dilarang Tapi Tempat Wisata Tetap Buka

GunungkidulPost.com – WONOSARI – Pasca rapat koordinasi yang digelar Jumat (10/6/2021) kemarin.

Pemkab Gunungkidul dinilai tak adil. Pemerintah akan memutuskan untuk melarang warga menggelar hajatan. Akan tetapi, pemerintah tetap membuka seluruh objek wisata di bumi Handayani.
Hal itu membuat warga pun angkat bicara.

“Saat ini kasus Covid-19 memang naik lagi dengan klaster baru, sehingga ada wacana hajatan mau dilarang lagi. Lha mbok lihat sejumlah obyek wisata itu juga ditutup jangan tebang pilih gtu lho,” ucap Hendarto salah satu warga Wonosari, Sabtu (11/6).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Siti ia pun menilai pemerintah terlalu tebang pilih. Sejumlah obyek wisata pun malah tidak jadi proritas utama penutupan, padahal banyak pengunjung daei luar kota yang tidak mentaati Prokes.

“Saya melihat sendiri seperti di pantai selatan banyak pengunjung luar kota yang tidak mengenakan masker. Kenapa ini kok tidak ditutup saja. Malah orang hajata yang dilarang, pkkir donk pak?” ucapnya dengan nada jengkel.

Mereka pun berharap, Pemkab serius dalam menangani Kasus Positif Covid-19. Sehingga dibumi Handayani tidak terjadi klaster lagi.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty menyatakan saat ini ada 7 klaster. 3 klaster di Kapanewon Playen, 2 di Panggang, serta masing-masing 1 klaster di Karangmojo dan Tanjungsari.

Dewi menyebut ada peluang terjadinya penambahan. Pasalnya sampai sekarang proses pelacakan kasus masih terus dilakukan, terutama yang kontak erat. Jika kembali ada temuan kasus, pelacakan pun dilakukan lagi. (Byu)