Tak Hanya PHRI, Dampak PPKM Juga Gerus Pedagang Kecil

GunungkidulPost.com – WONOSARI – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat berdampak pada seluruh elemen masyarakat terutama pelaku wisata hingga pedagang kakilima.

Pada beberapa hari yang lalu, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menutup seluruh destinasi wisata di wilayahnya, seiring masa PPKM darurat resmi pada 3-20 Juli.

Hal itu pun sangat memukul, pelaku dan usaha di bidang wisata.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sunyoto mengaku pasrah dengan kebijakan tersebut. Kendati demikian, pihaknya tetap menyatakan dukungannya.

“Memang berat, tapi kami dukung kebijakan itu mengingat situasinya mengkhawatirkan,” katanya pada wartawan, Selasa (6/7/2021).

Tak hanya PHRI, dampak buruk juga dialami oleh pedagang kakilima yang ada diseputaran kota Wonosari.

Yoyok salah satu pedagang kuliner di Jalan Sugiyonopranoto tersebut sangat terpukul dengan kebijakan dari pemerintah ini.

“80 persen pelanggan kami akan ditempat. Namun dengan larangan ini jelas kami terpukul dan dampaknya pun sepi. Paling satu dua orang saja yang mau bungkus makanannya. Apalagi tiap malam ada operasi dari petugas pukul 20.00 suasana sudah makin mengenaskan sepi tak ada yang jajan,” ungkapnya.

Hak yang sama juga dirasakan oleh Wono salah seorang pedagang siomay ia pun tak bisa berbuat apa-apa saat kondisi perekonomian makin suram akibat dampak dari PPKM.
Ia hanya bisa berharap, pelaksanaan PPKM segera berakhir dan Kasus Covid-19 di Gunungkidul selesai.

“Saya mangkal disini tempat ini pun kalau rampai jam malam. Semenjak dibubarkan petugas, tak ada yang beli. Kami mau makan apa, sementara tidak punya sampingan usaha yang lain,” ujarnya. (Byu)