Tak Punya HP Siswa Di Rongkop Belajar Secara Offline

Agung Belajar Ditemani Gurunya. (Foto: Ist)
Agung Belajar Ditemani Gurunya. (Foto: Ist)

Gunungkidulpost.com – RONGKOP – Pelaksanaan belajar di rumah (BDR) tidak sepenuhnya berjalan baik. Selain sulitnya sinyal Internet didaerah pesisir, ternyata masih ada yang tidak memiliki sarana telekomunikasi seperti Hp Android.

Hal itu seperti yang terjadi Kapanewon Ponjong, Gunungkidul dan di Kapanewon Rongkop.

Puput salah seorang warga Ponjong mengaku, sulitnya sinyal Internet mengambat proses aktivasi secara online maupun pembelajaran secara daring.

“Disini masih kesulitan sinyal sehingga pembajaran secara daring tidak bisa dilakukan,” ujarnya.

Lain halnya di Kapanewon Rongkop, diwilayah tersebut telah terfasilitasi oleh sambungan internet. Akan tetapi salah satu pelajar yang duduk di bangku kelas X di SMA N 1 Rongkop ini tak seperti pelajar lain yang menerapkan pembelajaran secara daring. Padalnya ia harus mengikuti pembelajaran secara offline dan bertatap muka dengan gurunya akibat tidak memiliki handphone.

Pihak sekolah pun telah berupaya untuk memberikan pembelajaran dengan cara mendatangi siswanya yang bernama Muhamad Agung umur (16) warga Pringombo, Rongkop.

Menurut salah seorang guru di SMA N 1 Rongkop Gunungkidul yang juga wali murid Agung, Nuri Purnawati mengaku, dirinya tergolong guru baru disekolah tersebut. Sehingga ia baru proses adaptasi dengan para murid dan lingkungannya.

“Kebetulan saya guru baru disini, sebelumnya, saya dari SMA N2 Wonosari. Sehingga baru pertama kali ini mendapatkan ada satu siswa yang tidak memiliki handphone,” kata Nuri saat kepada Wartawan, Rabu (29/7/2020).

Nuri menceritakan, awalnya ia curiga setiap menyampaikan tugas maupun informasi dari sekolah terdapat satu siswa yang tidak bergabung. Setelah diselidiki, ternyata Muhamad Agung umur (16) tidak masuk dalam grup WhatsApp maupun aplikasi daring.

“Akhirnya kami bersama pihak kesiswaan dan BK memutuskan untuk berkunjung kerumah Agung. Dan ternyata anak ini memang tinggal bersama dengan kakek neneknya dan tak memiliki handphone,” jelas Nuri.

Nuri mengaku, Agung tinggal bersama kakek dan neneknya dirumah yang pas pasan dan termasuk keluarga sederhana. Menurut dia, setelah berkomunikasi dengan pihak keluarganya saat ini belum bisa membelikan handphone untuk cucunya yang duduk di bangku kelas X.

“Kalau dari pihak keluarganya belum bisa membelikan handphone. Saat ini baru menabung. Dan untuk memenuhi pelajaran, Agung kami fasilitas secara offline atau bertatap muka,” pungkasnya. (Yup)