Kata Warga Gunungkidul, Ganjar Dianggap Istimewa seperti Yogyakarta

Ganjar Saat Bertemu Dengan Warga Wonosari, Gunungkidul. (Foto: Bayu)

Gunungkidulpost.com – WONOSARI – Capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo melanjutkan kampanyenya pada Senin (22/1/2024) dengan mengunjungi wilayah Gunungkidul di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Setelah pada siang tadi berkampanye di Lampung, Ganjar meneruskan safarinya dengan mengunjungi kawasan objek wisata Goa Ngingrong di Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul pada malam hari.

Namun, mantan gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu mendatangi Goa Ngingrong bukan untuk berwisata. Ganjar datang untuk bertemu dan berdialog dengan warga.

Begitu Ganjar tiba, warga pun bersorak gembira. “Alhamdulillah, Pak Ganjar sudah datang,” ujar warga yang sudah berjam-jam menanti capres dari koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo, itu.

Syahdan, warga menyanyikan lagu ‘Koyo Jogja Istimewa’ untuk menyambut kontestan Pilpres 2024 yang berpasangan dengan Mahfud Md itu.

“Ibarat koyo kuthoku Jogja, Pak Ganjar istimewa,” lantunan warga secara kor.

Warga Gunungkidul pun tampak antusias menyambut Ganjar dengan menyalaminya dan mengajak foto bersama. Bagi warga Yogyakarta, sosok Ganjar sudah tidak asing lagi.

Saat masih memimpin Komisi II DPR, Ganjar pula yang menjadi ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang Keistimewaan DIY.

Akhirnya draf UU yang sudah cukup lama terkatung-katung dan mengundang berbagai polemik itu bisa diselesaikan sehingga kini menjadi UU Nomor 13 Tahun 2012.

pun meyakini seluruh warga DIY akan memilih Ganjar saat pencoblosan Pilpres 2024 pada 14 Februari mendatang.

“Kalau ada seribu persen, kami berikan semuanya untuk Bapak,” ucapnya di hadapan Ganjar.

Adapun Ganjar mengaku punya ikatan personal dengan Yogyakarta. Sejak masih belia, pria kelahiran Karanganyar, 28 Oktober 1968, itu sudah bersekolah di Yogyakarta.

Ganjar menempuh pendidikan menengah atas hingga perguruan tinggi juga di daerah berjuluk Kota Pelajar itu.

Oleh karena itu, Ganjar sangat mengenal Yogyakarta sehingga dipercaya memimpin Pansus RUU Keistimewaan DIY.

“Saya memang ikut terlibat, bahkan saya berperan jadi bidan untuk lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta. Jadi, masyarakat Jogja juga harus berjuang menjaga keistimewaan itu dengan bergotong royong bersama membangun Jogja,” ucapnya.

Lebih lanjut Ganjar mengatakan saat ini Yogyakarta sudah makin maju. Menurut dia, kemajuan DIY tidak hanya di wilayah perkotaan, tetapi juga sampai desa-desa. (Byu)