Dampak PPKM Bunga Amarilis Jadi Layu Berkembang

GunungkidulPost.com – PATUK – Penerapan PPKM Level 4 membuat aktivitas wisata harus ditutup sementara, tak lain juga berdampak pada pengusaha bunga amarilis di Pedukuhan Ngasemayu, Kalurahan Salam, Patuk, Gunungkidul.

Meski sudah mekar sejak Agustus 2021 lalu namun tak bisa dinikmati oleh publik.

Pemilik kebun bunga Amarilis, Sukadi mengatakan selama PPKM Level 4 ia harus menolak permintaan penyedia jasa wisata yang ingin datang ke tempatnya.

“Banyak yang bertanya apakah bisa mampir atau tidak, tapi kami katakan tidak bisa karena mengikuti aturan,” jelas Sukadi ditemui pada Rabu (01/09/2021) lalu.

Menurut dia, sejak PPKM Level 4 diterapkan, ia sejauh ini hanya menerima 3 pesanan online. Kini dirinya hanya mengandalkan penjualan bibit dari tanaman amarilis.

“Pembeli hanya kami izinkan berkunjung ke kebunnya dalam waktu singkat, di mana jumlah orangnya juga sangat dibatasi,” paparnya.

Sukadi mengaku hasil penjualan anjlok dibanding saat-saat normal, turun lebih dari separuhnya.

“Turunnya terasa sekali baik dari penjualan offline (langsung ke lokasi) atau online,” ujarnya.

Ia kini mencoba mencari penghasilan tambahan mengingat hasil penjualan bibit amarilis sedang turun.

Satu di antaranya dengan menjual hasil panen kelapa muda dari kebunnya.

Sukadi pun berharap ada penurunan level PPKM di wilayah Gunungkidul dan DIY. Sebab dengan demikian ada kelonggaran yang membuat aktivitas kunjungan hingga penjualan bibit amarilis bisa lebih menggeliat.

“Kalaupun nanti ada pelonggaran, kami tetap mengacu pada prosedur pencegahan Covid-19 yang dianjurkan Satgas,” paparnya. (Tnt)