Dari Pemberdayaan Hingga Miliki Kantin Desa Ibu-ibu Wujudkan Program Desa Prima Mandiri Sejahtera

GunungkidulPost.com – KARANGMOJO – Secara kultural, perempuan memiliki peran penting baik dalam keluarga maupun masyarakat. Keterlibatan perempuan dalam pembangunan dan sektor ekonomi menjadi salah satu potensi yang berkontribusi besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi kaum perempuan dalam suatu wilayah melalui produktivitas ekonomi sehingga tercipta kehidupan yang lebih baik.

Melui Program Desa Prima Mandiri Sejahtera ini, Ibu-ibu di Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul terus menerus berupaya agar lebih berdaya. Kelompok ibu-ibu yang mulanya memperoleh dampingan dari Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Mayarakat (BPPM) berinisiatif membuat showroom sebagai tempat pemajangan produk.

“Berbekal bantuan modal senilai Rp 36,5 juta dari BPPM kami berinisiatif untuk mengembangkan kelompok ini,” kata Ketua Paguyuban Desa Prima Sejahtera, Suratmi ketika ditemui wartawan beberapa hari lalu.

Desa Prima Mandiri Sejahtera disepakati sebagai wadah kelompok yang kini beranggotakan 50-an ibu rumah tangga ini. Nama itu dipilih seiring kalurahan mereka dibentuk Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY sebagai Desa Prima (Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri) Mandiri Budaya pada 2019 lalu.

Tujuan pembentukannya sebagai upaya menekan angka kemiskinan di daerah. Seiring berjalannya waktu, dampingan dari beberapa instansi terkait diterima kelompok yang diterima Suratmi dan pengurus.

“Dengan berdirinya kelompok ini akhirnya kami mengembangkan produk hingga membuat kantin desa,” jelasnya.

Bermodalkan sebagian hasil dari usaha simpan pinjam beberapa anggota membuat aneka olahan.

Selain olahan makanan, ada anggota kelompok yang mampu biki pernak pernik souvenir, berupa dompet, tas, kalung, gelang, gantungan kunci, dan lain-lain.

Untuk menjagkau pasar yang lebih luas, upaya pemasaran yang ditempuh pengurus intens memanfaatkan sosial media, baik WA, Facebook dan IG.

“Produk yang dibuat anggota cukup beragam, ada Krecek ketela, kripik pisang, keripik pepaya, keripik tempe, kripik singkong, dan kripik bonggol pisang. Kami juga sediakan tempe bungkus daun, aneka kue, bakso goreng bahkan kami juga buat stik Sorghum, atau Cantel,” ungkap Suratmi.

Selain itu, Beberapa produk dari anggota juga laku di luar kota, diantaranya menyasar Solo, Jakarta dan lampung. Produk, utamanya aneka keripik tersebut laku hingga luar kota berawal dari berbagai pameran yang pernah diikuti.

Suratmi menyebutkan, meski di pasar lokal lingkup kalurahan dan kapanewon respon masyarakat terhadap produk miliknya belum seperti yang diharapkan, tetap tak membuatnya putus asa dan menyerah. Justru kondisi tersebut menjadi tantangan bagi Suratmi dan utamanya pengurus.

“Kami akan terus mencoba pasarkan semaksimal mungkin. Lebih-lebih setelah mendapat sarana rak dan etalase untuk memajang produk. Hibah yang kami dapat November 2020 ini sangat mendukung,” imbuh Suratmi.

Hingga saat ini pihaknya telah memiliki shoroom yang berada di Kantin Desa sebagai tempat memajang hasil produk olahan makanan hingga kerajinan. pihaknya juga jadikan bangunan semi terbuka tersebut sebagai kantin dengan berbagai menu.

“Kami fokus Agar perempuan Bejiharjo lebih tangguh dan ulet,” pungkasnya. (Yup)