Gerakan Dirumah Saja Akan Pengaruhi Jumlah Wisatawan Yang Hadir Di Gunungkidul

GunungkidulPost.com – WONOSARI – Gerakan “di Rumah Saja” yang digaungkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diprediksi akan berpengaruh pada kunjungan wisatawan ke Gunungkidul.

Pantai Kukup, Tanjungsari. (Foto: Gunungkidulpost)

Hal itu, lantaran kunjungan wisata di Gunungkidul masih didominasi oleh pengunjung dari Jawa Tengah.

Sekretaris Dispar Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan, Gerakan “di Rumah Saja” akan berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Gunungkidul.

“Kunjungan wisata di Gunungkidul masih didominasi oleh pengunjung dari Jawa Tengah. Jadi kalau ada himbaun Gerakan dirumah saja yang digaungkan oleh Pemerintah Jawa Tangah akan berdampak pada pariwisata Gunungkidul,” ujar Harry Sukmono pada wartawan, Jumat (05/02/2021).

Merujuk data Dispar Gunungkidul, wisatawan asal Jawa Tengah mendominasi dengan porsi 25,5 persen kunjungan.

Selanjutnya adalah Jawa Timur 20,14 persen, DIY 16,25 persen, Jawa Barat 11,1 persen, dan DKI Jakarta 8,81 persen.

Data itu merupakan survei yang dilakukan pada Oktober 2019 hingga Maret 2020.

Merujuk data tersebut, Harry menyebut kebijakan “di Rumah Saja” Pemprov Jateng akan berpengaruh.

Apalagi penerapannya dilakukan saat akhir pekan.

“Bisa jadi kunjungan wisata di Gunungkidul akan berkurang,” katanya.

Kendati begitu, secara umum Harry menyebut ada perbaikan pada tingkat kunjungan sejak PSTKM jilid dua bergulir.

Pasalnya, syarat menunjukkan hasil Rapid Antigen Test kini dihapus. Saat awal penerapan PSTKM, kunjungan wisata di Gunungkidul anjlok jadi hanya sekitar 900 orang per hari.

Apalagi saat itu ada penyekatan di perbatasan.

“Sekarang berangsur naik jadi 1.200 pengunjung sehari,” ungkap Harry. (Tnt)