Gunungkidulpost.com – WONOSARI -Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul mentargetkan kunjungan wisata selama momentum libur akhir tahun sebanyak 140.000 orang.
Kepala Dispar Gunungkidul, Oneng Windu Wardhana mengatakan untuk kelancaran selama libur akhir tahun sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Perhubungan, TNI/Polri, Dinas Kesehatan, hingga Satlinmas Rescue Istimewa DIY. Total petugas yang dipersiapkan antara 23 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 ada 272 orang
“Kami berupaya agar pelaksanaan liburan ini berlangsung dengan aman, nyaman dan juga lancar,” katanya, Jumat (15/12/2023).
Selama liburan berlangsung ditargetkan kunjungan sebanyak 139.935 orang. Untuk kelancaran juga sudah dilakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata DIY.
“Mudah-mudahan bisa mememuhi target kunjungan saat libur akhir tahun,” ujarnya.
Windu menambahkan, untuk kenyamanan dan kelancaran selama liburan sudah membuat beberapa edaran yang dapat dijadikan pedoman. Salah satunya edaran menyangkut dengan keamanan yang berkaitan dengan keamanan di area destinasi wisata air.
Selain itu, juga ada pedoman umum dalam penyelenggaraan kepariwisataan. Edaran tertuang No:500.13/2885 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata pada Saat Libur dan Cuti Bersama Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2024.
“Ada SOP yang harus dipatuhi mulai dari masalah cuaca ekstrem hingga kepastian keamanan di lingkungan destinasi,” ungkapnya.
Menurut dia, ada beberapa imbauan yang harus diperhatikan. Salah satunya berkaitan dengan memastikan tetap menerapkan SOP protocol Kesehatan pencegahan Covid-19. Ada juga tentang menjaga kebersihan di area destinasi hingga imbauan memasang tarif sewa gazebo hingga peralatan penunjang lainnya di lingkup wisata seperti alat snorkeling, kano dan lain sebagainya.
“Ini juga berlaku untuk usaha jasa makanan sehingga tidak ada kesan nuthuk,” jelasnya.
Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Gunungkidul, Bayu Susilo Aji mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk membantu dalam kelancaran dan keamanan selama libur akhir tahun. Berbagai persiapan telah dilakukan mulai dari koordinasi lintas sectoral, survei jalur hingga perbaikan fasilitas penerangan jalan.
“Untuk kelancaran arus kendaraan kami siapkan rekayasa. Tapi, ini sangat situasional karena penerapan dilakukan saat terjadi penumpukan atau kemacetan arus lalu lintas,” paparnya. (Byu)
