Harga Cabai Keriting Naik, Ini Harga Terbarunya

Gunungkidulpost.com – WONOSARI -Kenaikan harga cabai merah keriting dan cabai rawit terjadi di hampir seluruh wilayah Tanah Air. Tidak terkecuali di di pasar tradisional Wonosari.

Harga cabai merah keriting kini mencapai Rp80.000 per kilogram dari sebelumnya di kisaran Rp32.000 per kilogram. Sementara harga cabai rawit sudah mencapai Rp60.000 per kilogram dari sebelumnya Rp30.000 per kilogram.

Seorang pedagang di Pasar Wonosari, Suharmi (57)  mengatakan, kenaikan harga cabai rawit berlangsung secara bertahap sejak seminggu lalu.

“Sebelumnya itu harga sempat Rp60 ribuan per kilogramnya, kemudian naik lagi menjadi Rp70 ribu per kilogram, terus sampai sekarang Rp80 ribu per kilogram,” kata dia saat ditemui, Rabu (8/11/2023).

Bukan malah senang harga naik, Suharmi justru mengeluh karena pendapatannya menurun.

Dia mengatakan, penurunan pendapatan tersebut dikarenakan tingkat penjualannya yang ikut lemah.

“Kalau pembelinya tetap ada, namanya juga kebutuhan. Tetapi kan, rata-rata pembeli mengurangi pembeliannya karena harganya yang mahal. Dulu, untuk langganan saja bisa habis hampir 60 kilogram per hari. Sekarang, pembeli jadi meng-irit sehari paling laku 15 kilogram saja. Belum lagi cabai yang busuk, ruginya jadi double,” terangnya.

Kepala Seksi Distribusi, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Retno Utami mengatakan, faktor naiknya harga komoditi cabai disebabkan turunnya pasokan di pasaran.

Maka, sesuai dengan hukum ekonomi, ketika pasokan menurun namun permintaan tetap tinggi, maka harga barang akan berangsur-angsur naik.

Selain kenaikan harga cabai, kata dia, beberapa komoditi lain pun mulai merangkak naik.  Mulai dari  beras, gula, hingga sayur-mayur.

“Ditambah lagi, turunnya pasokan karena petani cabai belum memasuki masa panen. Apalagi,  pemeliharaan juga terpengaruh kemarau panjang sehingga mempengaruhi stok. Praktis, pasokan di pasar pun berkurang,” katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Asar Jajang Riyanti mengatakan, pihaknya akan menggelar operasi pasar murah guna mengendalikan inflasi .

“Rencananya November ini diselenggarakan bekerjasama dengan Pemerintah DIY dan distributor. Ada sekitar 42 ton bahan pokok yang akan dijual dengan harga lebih murah. Semoga bisa menekan harga di pasaran,” urainya. (Byu)