Petani Resah, Lahan Pertanian Dapat Serangan Hama dan Kera Ekor Panjang

Kera Ekor Panjang Menyerbu Lahan Pertanian Warga. (Foto: Dok Gkpost)

Gunungkidulpost.com – WONOSARI – Beberapa lahan pertanian di Kabupaten Gunungkidul diserang hama. Sehingga hal itu membuat tanaman petani terganggu.

Informasi yang dihimpun melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul menyebut lahan pertanian tersebut terjadi di Kapanewon Semin, Nglipar, Paliyan, Saptosari dan Tepus.

Diwilayah tersebut lahan pertanian milik petani diserang oleh segerombolan kera ekor panjang.

Kepala DPP Gunungkidul Rismiyadi mengatakan, kera ekor panjang tidak menyerang secara menyeluruh lahan milik para petani.

“Monyet itu kadang hanya merusak tanaman, namun gangguan tidak signifikan,” ujar Rismiyadi saat dihubungi, Senin (26/2/2024).

Mengenai gangguan itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menangani gangguan kera ekor panjang yang sudah meresahkan petani.

Serangan kera ekor panjang di lahan para petani bukanlah yang pertama kali terjadi, melainkan tiap tahun selalu ada serangan hewan mengganggu itu.

“Pihak DLH telah melakukan penanganan dengan metode pengumpanan agar kera tidak lagi berada di lahan petani,” jelasnya.

Tak hanya kera ekor panjang, hama yang cukup mengganggu lahan pertanian juga dirusak dengan hadirnya ulat Grayak pada perkebunan jagung dan kacang tanah di Gunungkidul.

Menurut Rismiyadi, serangan ulat Grayak terjadi akibat iklim yang tidak menentu di Bumi Handayani.

“Ulat Grayak ini juga menyerang tanaman jagung yang masih dalam fase awal pertumbuhan,” ujarnya.

Salah seorang petani di Ponjong, Tutut mengaku serangan kera ekor panjang mulai meresahkan warga. Selain menyerbu lahan pertanian, kera liar tersebut juga menghabiskan tanaman seperti jagung, padi, dan kacang yang mulai akan berbuah.

“Serangan tersebut sudah berkali – kali terjadi. Mau gimana lagi kami sudah berusaha menangkap tapi sulit,” pungkasnya. (red)